Pengasuhan Anak: Hal-Hal yang Perlu Menjadi Perhatian

Orang tua merupakan orang yang paling penting dan paling berperan dalam kehidupan anak. Sejak lahir anak belajar dan bergantung pada ibu dan ayah serta pengasuh lain yang bertindak dalam peran pengasuhan untuk melindungi dan merawat mereka dan untuk memetakan lintasan atau jalan yang dapat memberikan kesejahteraan dalam kehidupan mereka. Orang tua pada umumnya memiliki ekspektasi atau harapan tentang kepribadian anak mereka, namun banyak juga orang tua yang tidak mengetahui cara terbaik untuk dapat memberikan pengasuhan kepada anak-anak mereka. Menjadi orang tua merupakan peristiwa yang disambut baik, namun hal ini tidak menjamin orang tua dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan kesejahteraan fisik, emosional, atau ekonomi yang dibutuhkan.

Dalam upaya memastikan anak-anak mendapatkan pengalaman positif, orang tua memanfaatkan sumber daya yang tersedia atau mengusahakan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Sumber daya ini dapat bervariasi dalam jumlah, ketersediaan, dan kualitas, terkadang dapat diberikan secara berkala atau bahkan tidak sama sekali. Orang tua berperan sangat penting dalam meningkatkan pengalaman positif bagi anak-anak. Hal ini juga membantu meningkatkan hubungan positif antara orang tua dan anak. Bagaimana orang tua berinteraksi dengan anak mereka, termasuk sejauh mana mereka merespons secara tepat dan konsisten terhadap kebutuhan anak-anak mereka, terutama pada saat tertekan, mempengaruhi apakah hubungan kelekatan yang berkembang antara orang tua dan anak aman atau tidak aman.

Apa itu Pengasuhan?

Konsepsi mengenai siapa itu orang tua dan kondisi seperti apa yang membuat orang tua menjadi orang tua yang baik sangat bervariasi. Perspektif antropologi klasik dan perkembangan manusia, pengasuhan didefinisikan sebagai mekanisme sosialisasi utama, yaitu sarana utama untuk melatih dan mempersiapkan anak-anak untuk memenuhi tuntutan lingkungan mereka dan memanfaatkan peluang di lingkungan tersebut. Pengalaman anak di masa awal pertumbuhan sepenuhnya dibentuk oleh orang tua sehingga orang tua memainkan peran penting dalam membantu anak membangun dan menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan mereka. Orang tua memperkenalkan anak-anak ke dunia sosial di mana mereka mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri dan tempat serta nilai mereka dalam masyarakat, pemahaman yang mempengaruhi pilihan dan pengalaman mereka selama perjalanan hidup di masa yang akan datang. Orang tua menginvestasikan sumber daya pada anak demi peningkatan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan psikologis. Perkembangan kesehatan anak dapat dicapai dalam dua bentuk:

  1. Sumber daya materi, moneter, sosial, dan psikologis, dan
  2. Penyediaan dukungan, bimbingan, kehangatan, dan kasih sayang.

Orang tua memiliki tingkat dan kualitas akses yang berbeda terhadap pengetahuan yang dapat memandu pembentukan sikap dan praktik pengasuhan mereka. Praktik pengasuhan yang melibatkan orang tua dipengaruhi oleh pengetahuan mereka, termasuk fakta dan informasi lain yang relevan dengan pengasuhan, serta keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan. Praktik pengasuhan juga dipengaruhi oleh sikap, yang dalam konteks ini mengacu pada sudut pandang, cara pandang, reaksi, atau cara berpikir orang tua terhadap peran dan pentingnya orang tua dan pengasuhan dalam perkembangan anak, serta tanggung jawab orang tua. Sikap dapat menjadi bagian dari keyakinan-keyakinan yang dimiliki dan dipengaruhi oleh kelompok budaya dan pengalaman, dan seringkali mengarahkan pengetahuan ke dalam praktik.

Pengetahuan, sikap, dan praktik mengasuh dibentuk oleh pengalaman orang tua (termasuk pengalaman dari masa kanak-kanak mereka sendiri) dan keadaan; harapan dan praktik yang dipelajari dari orang lain, seperti keluarga, teman, dan jejaring sosial lainnya; dan kepercayaan yang ditransfer melalui sistem budaya dan sosial. Pengasuhan juga dibentuk oleh ketersediaan dukungan dalam komunitas yang lebih besar dan disediakan oleh institusi, serta oleh kebijakan yang mempengaruhi ketersediaan layanan yang mendukung. Berbagai sumber ini melandasi keberagaman pengaruh yang diberikan terhadap kehidupan anak. 

Penting untuk diketahui, pengasuhan tidak hanya berdampak pada anak tetapi juga pada orang tua. Mengasuh anak dapat memperkaya dan memberi fokus pada kehidupan orang tua; memberikan stres atau ketenangan; bersaing untuk waktu dengan pekerjaan atau waktu luang; dan menciptakan kombinasi dari sejumlah emosi, termasuk kebahagiaan, kesedihan, kepuasan, dan kemarahan.

Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan orang tua dalam melakukan pengasuhan kepada anak-anak mereka:

  1. Kesehatan Fisik dan Keamanan Anak

Anak-anak perlu dirawat dengan cara yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang, memastikan kelangsungan hidup, perlindungan dari cedera, serta penganiayaan fisik dan seksual. Semua anak, terutama anak dengan usia dini yang biasanya memiliki sumber daya yang kurang untuk dapat menghindari bahaya. Anak-anak kecil bergantung pada orang tua dan pengasuh utama lainnya di dalam dan di luar rumah untuk bertindak atas nama mereka dan melindungi keselamatan dan perkembangan kesehatan mereka. Kesehatan dan keselamatan fisik merupakan dasar bagi anak untuk mencapai tujuan-tujuan lain dalam hidupnya.

  1. Kompetensi Emosi dan Perilaku

Anak-anak membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan emosional mereka serta mendukung kesehatan mental mereka secara keseluruhan, termasuk perasaan positif tentang diri sendiri, serta kemampuan untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan, meredam gairah emosional, mengatasi ketakutan, dan menerima kekecewaan dan frustasi. Orang tua dan pengasuh lainnya adalah sumber daya penting bagi anak dalam mengelola gairah emosional, mengatasi, dan mengelola perilaku. Peran ini dijalankan orang tua dengan memberikan afirmasi positif, menyampaikan cinta dan rasa hormat sehingga menimbulkan rasa aman bagi anak. Pemberian dukungan oleh orang tua membantu meminimalkan risiko internalisasi perilaku, seperti yang terkait dengan kecemasan dan depresi, yang dapat mengganggu penyesuaian dan kemampuan anak untuk berfungsi dengan baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Gejala-gejala seperti ketakutan yang ekstrem, ketidakberdayaan, keputusasaan, apatis, depresi, dan penarikan diri adalah indikator kesulitan emosional pada anak-anak karena perawatan orang tua yang tidak memadai.

  1. Kompetensi Sosial

Anak dengan kompetensi sosial dasar mampu mengembangkan dan memelihara hubungan positif dengan teman sebaya dan orang dewasa. Kompetensi sosial yang terkait dengan bidang perkembangan lainnya (misalnya kognitif, fisik, emosional, dan linguistik) juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk bergaul dan menghormati orang lain. Keterampilan sosial dasar mencakup berbagai perilaku prososial, seperti empati dan kepedulian terhadap perasaan orang lain, kerja sama, dan berbagi, yang semuanya berhubungan dengan keberhasilan anak-anak baik di sekolah maupun di lingkungan non akademik. Keterampilan ini berhubungan erat dengan kesuksesan anak di masa depan pada berbagai konteks kehidupan.

  1. Kompetensi Kognitif

Kompetensi kognitif mencakup keterampilan dan kapasitas yang dibutuhkan pada setiap usia dan tahap perkembangan untuk dapat berhasil di sekolah dan di dunia pada umumnya. Kompetensi kognitif anak-anak ditentukan oleh keterampilan dalam bahasan dan komunikasi, membaca, menulis, matematika, dan pemecahan masalah. Anak-anak mendapat manfaat dari lingkungan yang memberikan rangsangan, menantang, dan mendukung anak untuk mengembangkan keterampilan ini.

Pembahasan lebih lanjut mengenai pengetahuan, sikap, dan praktik pengasuhan akan dibahas di artikel selanjutnya. Ditunggu ya Sahabat Harapan!

Reference:

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. (2016). Parenting matters: Supporting parents of children ages 0-8. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK402028/

2021 © All Rights Reserved. LembarHarapan.id