Bagi individu, lupa adalah sebuah hal yang lumrah dan umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut teman-teman, apakah lupa merupakan suatu pengalaman yang negatif? atau sebaliknya sesuatu yang membawa dampak positif bagi kehidupan? Jawabannya adalah keduanya! Kok bisa?
Tuhan telah menciptakan berbagai hal di muka bumi sesuai porsinya, begitu pula dengan fungsi otak dalam menyimpan memori. Mengingat sesuatu membantu individu untuk melakukan berbagai hal sebelumnya tanpa perlu mempelajarinya berulang kali. Rasanya sulit dibayangkan apabila kita tidak dapat mengingat satu hal pun di dunia ini. Kita akan melupakan orang tua, tetangga, pelajaran-pelajaran di sekolah dalam sekejap mata. Tentu akan sangat melelahkan apabila setiap bangun tidur di pagi hari kita harus belajar lagi untuk mengenali segala sesuatu di sekitar kita. Meskipun demikian, melupakan ternyata juga memiliki manfaat. Sama halnya dengan mengingat, coba kita bayangkan apabila kita tidak bisa melupakan sesuatu. Setiap detil hal yang kita lihat, akan diingat sepanjang masa. Tulisan di pinggir jalan, warna baju seseorang yang tidak kita kenal, bahkan tahi lalat di wajah seseorang yang tidak sengaja berpapasan dengan kita di pinggir jalan, tidak dapat kita lupakan. Hal tersebut pastinya akan membuat otak kita dipenuhi oleh berbagai informasi tidak penting yang mau tidak mau harus kita ingat.
Lantas, bagaimana kita bisa mengingat dan melupakan? Informasi seperti apa yang bisa kita ingat dan bebas untuk kita lupakan? Berikut informasinya!
Biasanya, otak mengingat sesuatu saat individu memberikan atensi atau perhatian lebih terhadap sebuah informasi. Sebagai contoh, saat kita ingin mengingat materi pelajaran, kita akan mengulang dan membaca dengan hati-hati, serta memperhatikan inti dari materi pelajaran, bahkan mungkin mencatat untuk mengingat informasi tersebut. Proses yang dijelaskan di atas merupakan sebuah proses encoding. Semakin efektif kita melakukan coding pada sebuah informasi agar menjadi lebih bermakna, semakin mudah informasi tersebut diingat.
Sebaliknya, saat kita lupa terjadi proses kehilangan atau perubahan informasi yang sebelumnya disimpan dalam memori. Faktor apa saja yang membuat kita lupa?
Pernahkan kalian merasa seperti ada potongan informasi yang hilang begitu saja dari ingatan? Atau kalian tahu bahwa informasi tersebut ada disana (pernah menghafalnya), tetapi sepertinya kalian tidak dapat menemukan atau menarik kembali informasi tersebut? Ketidakmampuan otak untuk mengambil kembali memori adalah salah satu penyebab paling umum dari lupa.
Salah satu penjelasan paling umum dari kegagalan pengambilan memori adalah teori pembusukan atau decay. Menurut teori ini, jejak memori yang terbentuk setiap kali kita berusaha mengingat akan memudar dan menghilang seiring waktu. Jika informasi tidak diambil dan dilatih kembali untuk diingat, pada akhirnya memori tersebut akan hilang.
Terkadang orang lupa karena fenomena yang dikenal dengan istilah inferensi. Beberapa ingatan baru yang masuk “bersaing” dan mengganggu ingatan lainnya. Terlebih lagi saat informasi baru sangat mirip dengan informasi sebelumnya yang sudah tersimpan dalam memori.
Kehilangan informasi terkadang tidak ada hubungannya dengan “lupa”. Ini artinya bahwa informasi yang ingin kita ingat pada kenyataanya tidak berhasil kita ingat dengan baik. Kita gagal untuk mengkodekan informasi agar mudah diterima otak untuk diingat.
Saat mengalami peristiwa traumatis, secara aktif kita akan berusaha untuk melupakan ingatan atau memori menyakitkan tersebut. Motivasi untuk melupakan memiliki dua bentuk dasar, yaitu supresi, saat individu secara sadar ingin melupakan dan represi, saat individu melupakan sesuatu tanpa disadari.
Alkohol, depresi, kekurangan tidur, meminum obat-obatan tertentu, dan stres dapat memicu kondisi lupa. Hal ini karena kondisi tersebut memberikan efek negatif pada memori di otak yang menyebabkan kapasitas otak untuk menyimpan memori menjadi terhambat.
Tips untuk meminimalkan lupa
Proses melupakan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Seperti yang sudah disampaikan bahwa lupa merupakan hal yang perlu dimiliki individu untuk dapat beradaptasi di lingkungan. Meskipun lupa sudah dapat dipastikan akan terjadi, tetapi ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu kita memperkuat proses mengingat informasi penting. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengingat:
Meskipun terlihat klise, tetapi seringkali kita gagal mengingat sesuatu karena tidak pernah menyandikan informasi secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh saat ingin mengingat gambar koin yang benar, kita perhatikan baik-baik ukurannya, gambar yang ada didalamnya, dan sebagainya.
Sebagai contoh, saat mengingat nomor HP tidak hanya dilakukan dengan menghafal angkanya. Kita dapat menggunakan menghafal 4 digit, atau membayangkan angka tersebut pada posisi huruf di keypad HP. Melakukan pencatatan yang efektif juga dapat dilakukan dengan prinsip “semakin sedikit semakin baik”, contohnya dengan membuat mind map untuk menghafal materi pelajaran.
Semakin bermakna sebuah informasi, maka akan semakin mudah dikaitkan dengan informasi yang sudah ada sebelumnya. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan “jembatan keledai” dengan singkatan yang aneh atau lucu. Mengingat tahun kelahiran pahlawan (1890) dengan membayangkan tongkat (1) dipegang oleh orang bertubuh gemuk (8), dan orang tersebut berteriak gogogo (90). Lebih mudah bukan?
Mempelajari informasi baru dan berusaha mengingatnya dengan proses belajar yang santai dan bertahap, memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan saat kita terburu-buru atau yang biasa disebut dengan sistem kebut semalam (SKS). Untuk mengurangi interferensi, beristirahat dan tidur juga dapat dilakukan.
Jelas, melupakan sesuatu bisa sangat merepotkan seperti saat kita melupakan nama seseorang atau tidak dapat mengingat kata tertentu. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari lupa adalah bagian dari fungsi memori yang sehat.
Lupa juga bisa membuat frustasi, seperti lupa materi pelajaran untuk ujian, lupa meletakkan kunci, yang pada akhirnya memaksa kita untuk menghabiskan waktu berjam-jam mencari. Akan tetapi, melupakan itu perlu. Salah satu manfaat nya adalah membantu kita mengelola peristiwa menyakitkan dalam hidup kita. Bagaimana teman-teman semua? Semoga tips mengingat ini dapat dilakukan dan dipraktekkan ya!
Referensi:
Cherry, K. (June 04, 2021). The psychology of forgetting and why memory fails. Received from: https://www.verywellmind.com/forgetting-about-psychology-2795034.
Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta:Salemba Humanika.
Kraft, R.N. (June 23, 2017). Why we forget: The benefits of not remembering. Received from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/defining-memories/201706/why-we-forget.
Wade, Carole & Carol Tavris. 2007. Psikologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Paramita Estikasari adalah seorang psikolog klinis dengan spesialisasi pada bidang psikologi klinis anak dan remaja. Mita merupakan lulusan sarjana psikologi Universitas Diponegoro dan melanjutkan studi magister dan profesi psikolog di Universitas Indonesia. Selain mendalami parenting, tumbuh kembang anak, dan anak berkebutuhan khusus, Mita juga memiliki ketertarikan pada lingkup hubungan relasi romantis dan pernikahan. Umumnya Mita menggunakan pendekatan dalam konseling/terapi dengan menggunakan Cognitive Behavioral Therapy dan pendekatan Behaviorisme.
No.SIPP (Surat Izin Praktik Psikologi): 3692-21-2-1